Makna Bismillah, Keutamaannya, dan Rahasia Dibaliknya

Bacaan Bismillah, Makna Bismillah, Keutamaannya, dan Rahasia Dibaliknya

Dalam suatu hadis disebutkan, kullu amrin dzibalin la yubda-u fihi bibismillahir rahmanir rahim fahuwa aqtho-‘un [artinya: semua perbuatan/kepentingan yang tidak dimulai dengan bacaan bismillahir rahmanir rahim maka hal itu terputus.]

Arti dari bismillahir rahmanir rahim [atau kalimat basmalah] sendiri ialah “dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”. Kalimat ini bahkan dicantumkan dalam setiap awal surat dalam Al-Quran kecuali surat At-Taubah, namun kalimat basmalah termasuk [disebutkan dua kali] dalam Surah An-Naml ayat 30 [dan diawal suratnya].

Seorang muslim terkhusus sahabat Kartun Muslimah sangat dianjurkan dalam mengerjakan ataupun memiliki kepentingan apapun untuk mendahuluinya dengan membaca kalimat basmalah. Seperti ketika hendak makan, minum, belajar, bepergian, mandi, membaca Al-Quran, dan sebagainya. Bahkan menurut Imam Al-Ghazali ketika kita lupa membaca basmalah kemudian ingat ditengah-tengah pekerjaan itu, maka tetap kita dianjurkan untuk tetap membaca basmalah dengan kalimat “bismillahi fi awwalihi wa akhirihi”.

Saking mulianya dan keutamaannya yang besar bahkan Nabi Muhammad sekalipun tak pernah meninggalkan amalan ini sebagaimana beliau anjurkan kepada kaum muslimin agar senantiasa mengawali segala pekerjaan dan niat dengan basmalah sebagaimana hadis yang telah disebutkan diatas.

Makna Bismillah

Ternyata bacaan basmalah bukan hanya diamalkan pada masa Nabi Muhammad dan umatnya saja, bahkan pada masa Nabi Sulaiman pun amalan basmalah telah menjadi bagian pembuka dalam melaksanakan perkerjaan. Sebagaimana beliau saat menulis surat kepada Ratu Balqis yang memulai kalimatnya dengan basmalah.

“Sesungguhnya surat itu, dari Sulaiman dan sesungguhnya (isi)nya: “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Bahwa janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri.” [An-Naml: 30-31].

Bahkan dalam suatu riwayat juga disebutkan tatkala Nabi Adam dan Hawa melakukan pelanggaran atas titah Tuhan. Kemudian mereka memohon ampun kepada Allah, lalu Allah mengampuni mereka. Seraya mereka dibekali agar dalam melakukan sesuatu diawali dengan membaca kalimat basamalah agar mendapat perlindungan Allah.

Sebagaimana dalam hadis Qudsi, “Bismillah untukmu dan umatmu [Muhammad], suruhlah mereka apabila memohon sesuatu apapun dengan kalimat basamalah. Aku [Allah] tidak akan meninggalkannya sekejap mata pun sejak kalimat bismillah diturunkan kepada Adam.”

Ibnu Katsir meriwayatkan bahwa tatkala bismillah diturunkan ke dunia, maka semua awan berlari ke barat, angin terdiam, air laut bergelora, bintang-bintang pada mendengarkan, dan para syaitan terlempar dengan dahsyat. Begitulah betapa dahsyatnya kalimat bismillah jika dibacakan dengan penuh kekhusyukan.

Amalan bismillah juga senantiasa Rasulullah Muhammad amalkan tatkala ada orang yang sakit kemudian beliau membacakan basmalah dan surah muawwidatain [Al-Falaq dan An-Naas] kemudian beliau hembuskan nafas kedalam air tersebut lalu diminumkan kepada orang yang sakit. Demikianlah cara Rasulullah memberi penawar penyakit.

Ulama yang terkenal sebagai ahli tafsir mimpi yakni Ibnu Sirrin menyebutkan bahwa jika kita ingin bermimpi yang baik, maka bacalah basmalah sebanyak dua puluh satu [21] kali sebelum tidur. Selain itu, membaca basmalah 21 kali sebelum tidur akan menjagamu dari gangguan syaitan, kematian mendadak, dan bala bencana.

Dan masih banyak lagi keutamaan-keutamaan membaca dan mengamalkan basamalah sebelum melakukan segala sesuatu. Sebab dengan kemuliaannya telah dijadikan untuk ditempatkan disetiap awal surat dalam Al-Quran.

Disamping itu, para ilmuan dan ahli matematis mencoba untuk meneliti rahasia-rahasia ijaz dibalik basmalah yang berkaitan dengan numerik [angka-angka]. Kita tahu sendiri bahwa basamalah memiliki empat kata yakni bismi, Allah, ar-rahma, ar-rahim. Dan memiliki 19 huruf dalam aksara Arab.

Bismi [dengan nama] memiliki 3 huruf. Allah [Allah] memiliki 4 huruf. Ar-rahman [yang Maha Pengasih] memiliki 6 huruf. Ar-rahim [Maha Penyayang] memiliki 6 huruf. Jadi jumlah hurufnya yakni 3+4+6+6 = 19 huruf.

Dalam hal ini Arifin Muftie dalam bukunya Matematika Alam Semesta menyebutkan bahwa secara struktur, ia berhubungan dengan 29 surat berinisial [huruf muqatta’ah] dengan bentuk (10 + 19). Kalimat ini dikenal pula dengan kalimat basmallah. Ia mempunyai 4 kata dan 19 huruf Arab yang tersusun secara sistematis, dan artinya adalah “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.” Bilangan disusun selain berhubungan dengan angka 19 juga berhubungan dengan angka bilangan prima 29.

Sejak awal, dalam kalimat basmallah, kata bismi ditulis tanpa huruf alif [sehingga menjadi bi ismi ] sebagaimana halnya pada kata yang sama pada awal Surat al-A’la (Iqra‘), menurut Al-Qurtubi, hal tersebut atas dasar alasan praktis. Namun menurut Az-Zarkasyi mengatakan bahwa tata cara penulisan Al-Quran mempunyai rahasia-rahasia tertentu. Pendapat tersebut memang benar, sebab bila ditulis dengan huruf alif, kalimat basmallah menjadi 20 huruf, bukan 19 huruf. Kalau ditulis dengan 19 huruf, maka akan sama de­ngan banyaknya dengan huruf pada: La haula wa la quwwata illa billah atau “Tiada daya untuk memperoleh manfaat dan tiada daya untuk menolak kesulitan kecuali dengan bantuan Allah”.

Kalimat basmalah dalam al-Qur’an berjumlah 114 atau (6 x 19). Tiap surat memuat kalimat pembuka basmalah, kecuali Surah at-Taubah surah nomor 9. Surat ini tidak memiliki kalimat pembuka basmallah. Tetapi dalam surat ke-27, Surat an-Naml, terdapat dua kalimat basmallah, satu lagi di ayat 30. Perhatikan, jumlah surat dari 9 ke nomor 27 adalah terdapat 19 surat. Lebih lanjut, bila angka 9 dijumlah sampai dengan angka 27, kita dapatkan:

9+10+11+12+13+14+15+….+27=342; atau (19 x 18) [habis dibagi 19]

Sesungguhnya Allah telah menentukan jumlah mereka dan menghitung mereka dengan hitungan yang teliti. (Maryam: 94)

Lalu, ada apa dibalik angka 19 itu?

Lihatlah dalam Al-Quran jawabannya, “(Neraka Saqar) adalah pembakar kulit manusia. Dan di atasnya ada sembilan belas (malaikat penjaga). Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari malaikat: dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk jadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab menjadi yakin dan supaya orang yang beriman bertambah imannya.” [Al-Mudatstsir: 29-31].

Dalam riwayat Ibnu Mas’ud disebutkan bahwa “Barang siapa yang ingin diselamatkan dari 19 malaikat neraka, maka bacalah bismillah 19 kali setiap hari.”

 

 

Gambar Gravatar
Website Dakwah Muslimah Menerima Tulisan Dakwah Baik Fiksi maupun Non Fiksi  

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *