Lafadz Istighfar Arab yang Benar adalah Astaghfirullah Hal Adzim yang terdiri dari 3 suku kata. Kata pertama adalah Astaghfir artinya “Saya mohon ampun” dan kedua lafadz Allah artinya nama Tuhan sebagai maha pengampun.
Sedangkan pada lafadz ketiga dari suku kata Al-Adzhim yaitu salah satu sifat Allah sebagai Tuhan yang maha Agung. Dari ketiga suku kata tersebut kita bisa memahami bahwa lafadz Istighfar adalah kalimat doa untuk meminta maaf kepada Allah agar dosa kita bisa diampuni.
الْعَظِیْمَ اَللّهَ اَسْتَغْفِرُ = Saya Mohon Ampunan Kepada Allah yang Maha Agung
Agama Islam mengajarkan agar kita senantiasa menjadi manusia yang taat kepada Allah dan menjadi rendah hati serta berserah diri kepada Allah. Hal ini karena tidak ada manusia yang sempurna tanpa melakukan kesalahan dan perbuatan maksiat kecuali nabi Muhammad SAW.
Manusia diciptakan Allah untuk berjuang melawan diri sendiri dengan menahan diri dari godaan syetan yang setiap saat mengajak untuk melakukan perbuatan dosa. Tentu saja sebagai manusia biasa kadang-kadang bisa khilaf lalu melakukan kesalahan karena tergoda dan berbuat maksiat.
Karena itulah sebagai umat Islam harus selalu mengucapkan bacaan Istighfar untuk meminta ampun kepada Allah SWT. Hal ini bertujuan agar Allah senantiasa menerima ampunan kita dan menghapus semua dosa yang telah kita lakukan baik yang disengaja ataupun tanpa kita sengaja.
Setiap saat kita bisa terlena dan mengikuti ajakan syetan untuk berbuat dosa karena godaan dan bisikan bisa dilakukan dengan segala cara. Karena itulah potensi kita untuk melakukan perbuatan dosa juga sangat besar sehingga perlu mengucapkan lafadz Istighfar untuk bertaubat.
Allah menguji kualitas iman setiap manusia dengan menciptakan syetan untuk menggoda dan berbisik ke dalam dada manusia. Tentu saja setiap manusia harus memiliki benteng yang kuat agar bisa menahan dan menghindari setiap bisikan dan godaan yang dilakukan syetan setiap saat.
Agar kita bisa membangun benteng pada diri sendiri, maka kita harus selalu mendekatkan diri kepada Allah dan salah satunya dengan rutin membaca kalimat Istighfar. Hal ini karena syetan akan segera kabur jika mendengar manusia menyebut nama Allah dan menjauh beberapa saat.
Setelah kita berhenti menyebut nama Allah, maka syetan akan segera beraksi lagi untuk melancarkan serangan godaan dan bisikan. Karena itulah kita harus terus menerus menyebut nama Allah untuk membentengi diri dari segala tipu daya yang dilakukan syetan dalam diri kita.
Manusia dibekali akal dan pikiran serta hati agar bisa menerima hidayah dari Allah agar digunakan untuk berbuat kebaikan didunia. Hidayah atau petunjuk juga bisa didapatkan dengan cara mengkaji dan meneliti ayat-ayat Al Qur’an dengan menggunakan akal sehat dan pikiran.
Jika kita ingin membentengi diri agar lebih kuat, maka kita perlu mengkaji ayat-ayat Al Qur’an terutama dalam surat An-Nas ayat 1-6. Dalam isi surat tersebut kita bisa mengetahui bahwa syetan melakukan kejahatan secara tersembunyi dan hadir setiap saat dengan cara membisikkan.
“Katakanlah: Aku berlindung kepada Tuhannya manusia (1). Rajanya manusia (2). Yang disembah Manusia (3). Dari kejahatan (bisikan) syetan yang biasa bersembunyi (4). Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia (5). Dari (golongan) jin dan manusia”.
Jika kita lengah dan melepaskan diri dari penggunaan akal sehat serta lupa untuk mengingat Allah setiap saat, maka kita bisa tergoda oleh bisikan syetan. Karena itulah kita perlu berpegang teguh dan menyebut nama Allah dan mengucapkan lafadz Istighfar untuk memohon ampun.
Kapan Mengucapkan Lafadz Istighfar
-
Setiap Saat
Agar bisa selalu dalam perlindungan Allah, kita harus selalu mengucapkan kalimat Istighfar dimana saja kita berada. Tentu saja kita tidak bisa selalu mengucapkan kalimat Istighfar melalui mulut, karena bisa juga mengucapkannya dari dalam hati agar bisa selalu online kepada Allah.
Hal ini karena yang paling utama dinilai oleh Allah adalah keyakinan dari dalam hati kita dan tidak dilihat dari mulut kita. Jadi kita bisa melakukan dzikir dan wirid setiap saat melalui hati, maka senantiasa Allah akan selalu berada dekat dalam hati dan melindungi dimana saja berada.
-
Setelah Sholat
Ketika selesai sholat, kita disunnahkan untuk membaca kalimat wirid lafadz istighfar sebagai permohonan ampun atas dosa yang telah dilakukan. Hal ini sebagai sarana untuk introspeksi diri kepada Allah dari semua kesalahan dan dosa yang telah dilakukan baik dosa kecil atau besar.
Ibadah sholat adalah sarana untuk berserah diri kepada Allah sebagai rasa syukur atas segala yang diberikan dalam hidup ini. Selanjutnyaa kita perlu mengucapkan kalimat Istighfar jika telah melakukan kesalahan karena kurangnya rasa syukur dan terima kasih kita kepada Allah.
-
Taubat
Jika kita menyadari bahwa telah melakukan kesalahan, maka segeralah melakukan taubat kepada Allah untuk meminta maaf. Selanjutnya berusaha dengan sekuat tenaga untuk memperbaiki diri dan segera berjanji untuk tidak akan mengulangi kesalahan yang sama dalam kehidupan ini.
Cara melakukan taubat adalah dengan meminta ampun sambil mengucapkan lafadz Istighfar sebanyak mungkin kepada Allah. Kalimat Istighfar artinya meminta ampun kepada Allah agar segala dosa-dosanya bisa diampuni dan memulai hidup baru yang lebih baik dari sebelumnya.
Anjuran Membaca Lafadz Istighfar dalam Al Qur’an
-
Surat Nuh ayat 10 -12
“Maka aku katakan kepada mereka, ‘Mohonlah ampun kepada Rabbmu, sesungguhnya Dia adalah maha pengampun. Dia akan mengirimkan hujan lebat kepadamu. Dia membanyakkan harta dan anank-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan sungai-sungai”.
-
Surat Hud ayat 52
“Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Rabbmu lalu tobatlah kepadaNya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa”.
-
Surat Hud ayat 3
“Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Rabbmu dan bertaubat kepada-Nya, niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus) sampai waktu yang telah ditentukan, dan Dia akan memberi kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya”.
-
Surat An Naml ayat 46
“Dia berkata: ‘Hai kaumku mengapa kamu meminta disegerakan keburukan sebelum (kamu meminta) kebaikan? Hendaklah kamu meminta ampun kepada Allah (Istighfar), agar kamu mendapat rahmat”.
-
Surat Az Zumar ayat 53
“Katakanlah: ‘Hai hamba-hambaku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia maha pengampun lagi maha penyayang”.
-
Surat An Nisa’ ayat 110
“Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya sendiri, kemudian dia memohon ampunan kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah maha pengampun lagi maha penyayang”.
-
Surat Al Anfal ayat 33
“Dan Allah sekali-kali tidak akan mengadzab mereka, sedang kamu berada diantara mereka. Dan tidak pula Allah akan mengazdab mereka sedangkan mereka meminta ampun ( lafadz Istighfar)”.