Hijabin Hati Dulu

KARTUN MUSLIMAH – Setiap hari bertemu, melihat bahkan berinteraksi dengan perempuan berhijab. Lama-kelamaan muncul rasa teduh saat melihat mereka yang terlihat anggun mengenakan hijab. Lalu dengan halus terbersitlah keinginan untuk berhijab seperti mereka.

Iseng-iseng waktu lagi ngumpul sama teman coba nyeletuk,
“eh kira-kira aku cocok gak ya kalau pakai hijab?”

Lalu dengan pasang wajah ekspresi tak percaya spontan ada yang langsung menjawab,
“What? Gak salah denger nih? Mimpi apa tadi malam?”

Lalu teman yang lain dengan nada merendah dan penuh pengertian nambahin,
“Aduuh gak usah neko-neko deh, yang masih nakal kayak kita gini lebih baik belajar hijabin hati dulu aja”.

“Diluar sana banyak lho orang yang udah pakai hijab tapi prilakunya gak sesuai dengan pakaiannya”. “Kan malah merusak citra Islam tuh”

Sahabat muslimah, mungkin di antara kita atau teman kita pernah mengalami kondisi seperti cerita di atas. Atau justru kita sendiri yang berpikir demikian,

“daripada pakai hijab tapi prilakunya gak Islami, lebih baik gak pakai hijab sekalian, nanti kalau akhlaknya udah Islami baru menutup aurat dengan sempurna”.
Ada lagi yang ngasi ide brilian

“kalau mau berhijab nanti aja kalau sudah punya suami, atau kalau sudah naik haji, atau kalau sudah tua nanti”.
“Kalau pakai hijab sekarang takutnya kamu gak istiqomah lho, malah buka pasang”.

Subhanallah, sekilas argument diatas kedengarannya seperti nasehat yang bijak ya. Karena hijab adalah identitas wanita muslimah, maka seorang muslimah harus berpilaku baik sesuai tuntunan Islam. Jika tidak maka hijab kita bisa menjadi jalan buruknya citra Islam.

Tapi apakah benar kita lebih utama memperbaiki prilaku dulu baru berhijab? Atau bahasa ngetrennya hijabin hati dulu baru hijabin fisik. Coba yuk kita bahas sedikit,
Menutup aurat kewajiban wanita soleha atau kewajiban setiap perempuan yang beriman?

Untuk tau jawabannya yuk sama-sama kita intip dalil tentang perintah menutup aurat di Qur’an surat An-Nur:31.
“Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, ………”

Nah lhooo, jelas banget kan ayat diatas ditujukan kepada para perempuan yang beriman. Jadi kewajiban menutup aurat ditujukan kepada kita semua yang mengaku beriman pada Allah. Tanpa syarat harus soleha dulu, atau sudah haji dulu, atau sudah menikah dulu, atau sudah tua mendekati liang kubur dulu 😀
So, selagi masih mengaku muslim, wajib berhijab.

Kalau menunggu akhlaknya sempurna dulu, kapan berhijabnya?

Sahabat muslimah, memang benar bahwa sebagai seorang muslim/muslimah kita harus berakhlak baik sesuai yang dituntunkan dalam agama kita.

Bahkan Rasul kita menegaskan bahwa inti ajaran Islam adalah akhlak. Bukti keislaman seseorang adalah baiknya akhlaknya pada Allah, Rasul, sesama manusia dan makhluk Allah lainnya.

Rasulullah juga menegaskan dengan sabdanya:
“Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak”.

Namun apakah benar jika kita belum mampu memperbaiki akhlak maka tak berguna hijab yang kita pakai? Belum tentu.

Sekarang coba kita hayati dengan cermat. Sholat adalah salah satu kewajiban setiap umat Islam. Dan sholat yang diterima adalah sholat yang diniatkan ikhlas hanya karena Allah dan dilaksanakan dengan khusyu’.

Lalu saat kita belum bisa khusyu’ dalam solat dan terkadang niat sholat kita pun belum 100% karena Allah, apakah kita boleh meninggalkan sholat dengan alasan,

“saya mau meluruskan niat dan belajar khusyu’ dulu baru nanti solat, dari pada sekarang sholat tapi tak diterima Allah”. Astaghfirullaah.. Terlalu..

Nah begitu juga dengan berhijab. Menutup aurat adalah kewajiban bagi setiap muslim. Sedangkan akhlak adalah sesuatu yang memerlukan proses yang panjang. Sebagaimana khusyu’ sholatpun butuh latihan. Lalu kalau menunggu akhlaknya sempurna dulu, kapan berhijabnya?

Mulai berhijab saat ini juga, akhlak baikpun InsyaAllah mengikuti

Maka yang perlu kita lakukan adalah melaksanakan kewajiban kita untuk menutup aurat. Lalu sambil pelan-pelan memperbaiki diri dan hati. Saat sedang menatap wajah anggun nan berhijab di depan cermin jangan lupa ucapkan doa:

“Allahumma kamaa ahsanta khalqi fahassin khuluki”  ya Allah sebagaimana Engkau telah memperbagus wajahku maka baguskanlah akhlakku.

Buat yang sudah berhijab, keep istiqomah, terus semangat perbaiki kualitas diri, iman dan hati.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *