Wanita Sholeha Idaman Surga – “Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita sholeha” HR.Muslim dari Abdullah Ibn Amr
‘Semoga menjadi anak sholeha’,’Semoga jadi istri sholeha’, menjadi wanita sholeha rupanya bukan sekedar impian dari setiap muslimah di dunia. Melainkan juga harapan dan doa dari orang-orang di sekitar muslimah itu sendiri.
Pada hari-hari besar, seperti hari lahir da hari pernikahan, tidak sedikit orang yang mendoakan para muslimah untuk menjadi wanita sholeha. Tidak sedikit juga doa-doa di sepertiga malam yang meminta dirinya, istrinya atau anaknya menjadi wanita sholeha.
Sholeha adalah sebuah gelar kebanggaan yang diberikan khusus untuk muslimah. Gelar sholeha juga merupakan gelar yang bisa kita bawa hingga ke akhirat. Menjadi sholeha mampu meringankan timbangan amal kita dan membawa kita ke surga.
Bayangkan saja, hanya dengan menjadi sholeha, kita bisa masuk ke surga melalui pintu yang mana saja. Tidak perlu anda menjadi cantik, menjadi tinggi atau kurus, apalagi harus mengikuti trend jaman sekarang, cukup satu, sholeha.
Hanya muslimah saja yang mendapat gelar sholeha, tapi yang bahagia adalah seluruh orang disekitarnya. Ayahnya tersenyum karena teringankan hisabnya, sebab memiliki putri yang sholeha.
Ibu yang bahagia karena selalu di ringankan pekerjaannya oleh seorang putri yang sholeha. Suami yang sangat bangga memiliki istri yang melengkapi separuh agamanya, memenuhi imannya, meringankan hisabnya di hari akhir, istri sholeha.
Belum lagi, putra putri yang lahir dari rahim seorang wanita sholeha. Generasi muda islam yang terjamin mutunya. Dilahirkan dari rahim perhiasan dunia, dibesarkan dan dididik sebagaimana islam mengajarkannya.
Segala sesuatu yang halal sangatlah indah, di poles dengan ridho Allah, dinikmati dengan berkah Allah. Bisakah anda membayangkan betapa nikmatnya kehidupan yang berkecimpung di lingkup hal-hal yang diijinkan dan di ridhoi oleh Allah.
Bahkan ujian pun akan terasa nikmat, karena kita menjalani dengan tabah dan ikhlas. Hadirnya wanita sholeha menjadi kekuatan tersendiri dalam setiap badai kehidupan yang di kirim Allah sebagai bukti sayang.
Kehadiran wanita shaleha seoalh menjadi penerang dalam kegelapan. Ketaatannya akan aturan Allah menjadi penunjuk atau tuntunan bagi orang-orang disekitarnya. Wanita sholeha bagai menjamin kehidupan masyarakat yang agamis, tenteram dan damai.
“Sebaik-baik wanita ialah wanita yang kalau kamu memandangnya bisa menyenangkanmu; kalau kamu perintah mematuhimu; dan kalau kamu pergi, ia akan menjaga hartamu dan kehormatannya.”
- Ibnu Jarir dari Abu Hurairah
Ada wanita yang wajahnya bersinar jika dipandang, sebab ia selalu menjaga wudhunya. Sinar seolah memencar dari dalam dirinya sebab menjaga ibadahnya di sepertiga malam, menunaikan dhuha di pagi menjelang siang, dan membaca al-qur’an di setiap harinya.
Definisi cantik bagi seorang muslimah atau wanita sholeha tidak sesimple tinggi, kurus, putih, dan mancung. Kecantikan seorang wanita sholeha terpancar dari perilakunya, ibadahnya, tutur katanya dan segala yang melekat pada dirinya.
Wanita shaleha sellau menjaga pandangannya dari segala sesuatu yang di murkai Allah. Make-upnya adalah air wudhu. Lipsticknya adalah dzikir kepada Allah. Celak matanya adalah memperbanyak bacaan al-qur’an.
Seluruh tampilan itu melekat pada dirinya, mengalir pada darahnya. Tiak luntur meski terkena hujan, tidak kering meski terpapar matahari. Tidak layu meski keriput mulai muncul di kulit wajahnya.
Segala sesuatu yang keluar dari diri wanita sholeha adalah sesuatu yang menyegarkan telinga dan meresap ke sanubari. Seorang wanita sholeha selalu menjaga tutur katanya, tidak berkata yang seambarangan, seperti berbohong dan perkataan yang tak bermanfaat.
Wanita bisa menjadi pintu untuk masuk ke surga, tapi bisa juga menjadi jembatan yang membawa orang-orang disekitarnya menuju neraka. Semua bergantung pada ke-sholeha-an seorang muslimah.
“Aku diperlihatkan neraka ternyata kebanyakan penghuninya wanita yang kufur. Para sahabat bertanya; ‘Apakah ia kufur kepada Allah?’ Rasulullah menjawab; ‘tidak’. Mereka hanya kufur kepada suaminya, mereka mengingkari kebaikannya. Jika ia berbuat baik terhadap salah seorang diantara mereka, mereka menyanjungnya. Kemudian apabila terhadap sedikit saja kejelakan, ia berkata; Aku belum pernah melihatmu berbuat baik terhadapku.”
HR Bukhari
Dari hadis tersebut disebutkan dua sebab wanita banyak menghuni neraka, pertama karena mereka enggan berbakti kepada suami. Kedua, mereka kufur terhadap kebaikan suami, seolah tak pernah cukup dengan apa yang dilakukan suami.
Jaman sekarang, wanita banyak yang menikahi lelaki berdasar pada apa yang mereka miliki. Dengan kata lain, harta kekayaan yang dimiliki suami. Hal tersebut didasari keinginan mereka untuk selalu tampil trendy dengan penuh perhiasan di badan.
Tidak sedikit yang akhirnya berakhir pada masalah perceraian, mulai dari sebab suaminya sudah bangkrut dan ludes hartanya. Atau bahkan sebab istrinya yang tidak bisa tampil cantik lagi karena tak ada uang untuk membeli bedak dan perhiasan.
Oleh karena itu, penting jadinya untuk memilih pasangan dari kalangan wanita yang shaleha serta laki-laki yang sholeh. Sebab, pernikahan tidak hanya persoalan hidup bersama dan memiliki keturunan.
Pernikahan adalah sebuah mahligai penuh kasih sayang, dimana segala kegiatan yang ada di dalamnya bisa bernilai ibadah. Dalam QS At Tahrim ayat 5, Allah mengisyaratkan beberapa sifat istri yang shaliha, diantaranya adalah :
-
Muslimat
Wanita yang ikhlas dan tunduk kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
-
Mukminat
Wanita yang membenarkan perintah dan larangan Allah.
-
Qanitat
Wanita-wanita yang taat.
-
Taibat
Wanita yang selalu bertaubat, kembali kepada apa yang di perintahkan Allah dan ditetapkan Rasulullah. Meskipun harus meninggalkan hal-hal yang mereka senangi.
-
‘Abidat
Wanita yang gemar beribadah kepada Allah.
-
Shoimat
Wanita yang melaksanakan ibadah puasa.
Jika anda membaca sebuah buku atau berselancar di internet, mengenai tipe, ciri, sifat dan segala hal yang menyangkut wanita sholeha. Anda pasti akan menemukan banyak hal yang dijadikan topik pembahasan.
Seperti misalnya mengenai kewajiban berhijab, taat kepada suami, berpenampilan sopan, bertutur kata yang baik, berbakti kepada orangtua dan masih banyak lainnya. Sebenarnya, kunci menjadi wanita shaleha hanyalah satu.
‘Mentaati aturan Allah dan menjauhi larangan-Nya.’
Gelar wanita shaleha tidak diberikan secara formal dengan selempang dan rangkaian bunga. Gelar wanita shaleha secara ajaib akan terpancar pada diri anda, sesuai dengan amal ibadah dan amal perbuatan anda.
Surat Al-Ikhlas mengajarkan kita untuk ikhlas tanpa harus menyuebut kata ikhlas. Begitu juga menjadi shaleha, kita tidak perlu menyebut diri kita sebagai wanita shaleha, atau meminta orang lain menyebut kita sebagai wanita shaleha.
Kita boleh bercita-cita menjadi wanita shaleha, namun jangan sampai hal tersebut justru menjauhkan kita dari ridho Allah. Sebab kita akhirnya mengharapkan gelar wanita shaleha ketimbang fokus beribadah kepada Allah.
Sejatinya, hanya Allah yang berhak memberikan kita gelar sebagai wanita shaleha. Karenanya kita hanya cukup fokus untuk beribadah pada Allah sebagai hamba yang taat. Menjalankan seluruh perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.