Arti Syukron Lillah, Katsiron, Jiddan ya Habibi

Arti Syukron Lillah, Katsiron, Jiddan ya Habibi

Arti Syukron secara detail adalah terima kasih atau pujian dan tentunya ucapan terima kasih terutama kepada Allah sebagai ungkapan rasa syukur atas nikmat dan karunianya. Selain itu juga ucapan terima kasih kepada orang-orang yang telah berbuat baik.

Kata Syukron adalah bentuk masdar dalam ilmu shorof yang diambil dari wazan syakaro yang artinya berterima kasih. Jadi induk kata syukron dari ilmu bahasa Arab adalah syakaro, yaskuru, syukron yang memiliki arti yaitu mensyukuri-Nya, memuji-Nya, terima kasih kepada-Nya.

Jadi kata Syukron masih famili dengan kata syukur yang sudah diadopsi menjadi bahasa Indonesia dan sudah biasa digunakan sehari-hari. Sedangkan kata syukur diambil dari kata syukuran yang memiliki arti lebih jelas dan mendalam yaitu mengingat akan segala nikmatNya.

Pada dasarnya kata Syukron memang sudah sangat familiar bagi masyarakat Indonesia dan umat Muslim pada khususnya. Hal ini karena seringkali kita bersinggungan dengan orang yang memiliki nama Syukron atau juga sebagai nama sebuah produk atau pula pada nama toko.

Masyarakat Muslim memang biasa menggunakan kata Syukron pada nama orang dan mungkin ada puluhan juta orang Indonesia yang menggunakannya. Selain itu, kata Syukron juga banyak digunakan ketika kita sedang berdialog kepada sesama Muslim sebagai ucapan terima kasih.

Pemberian nama pada seseorang memang tidak sembarangan dan setiap ayah pasti akan memilih sebuah nama yang baik untuk anaknya. Hal ini karena sebagai orang tua juga mengikuti jejak Rosulullah bahwa nama yang baik pada anak ada sebuah doa untuk kebaikan pada anak tersebut.

Sang ayah memilih nama Syukron tentu saja memiliki harapan bahwa anaknya agar bisa menjadi manusia yang selalu bersyukur kepada Allah. Selain itu agar menjadi orang yang tahu diri dan tidak lupa daratan untuk berterima kasih kepada orang yang berjasa sesuai dengan arti Syukron.

Allah juga sangat menyukai orang yang selalu bersyukur dan akan menambah nikmatnya kepada semua orang yang memiliki rasa terima kasih. Selain itu, sikap tidak tahu berterima kasih ataupun lupa diri dengan orang yang berbuat kebaikan kepada kita termasuk dalam dosa besar.

Tentu saja rasa terima kasih tidak hanya kita ungkapkan melalui mulut saja, namun perlu mempraktekkannya dengan tingkah laku yang baik. Ucapan terima kasih dengan kata Syukron bisa ditambah dengan kata Katsiiran dan menjadi Syukron Katsiiran artinya terima kasih banyak.

Pengucapan lainnya juga masih ada, dengan menambahkan kata Jazilan sehingga menjadi Syukron Jazilan yang artinya “terima kasih banyak”. Tentu saja masih banyak tambahan kata lainnya untuk mengungkapkan rasa terima kasih kepada orang lain atas kebaikan mereka.

Jika kita minta tolong kepada seseorang, maka ada cara pengucapan terima kasih yang lebih lengkap dan lebih sopan. Yaitu dengan menambahkan tiga kalimat Li Musa ‘Adatik sehingga menjadi Syukron Li Musa ‘Adatik yang artinya adalah “terima kasih atas pertolongan anda”.

Walaupun kata Syukron sudah sangat akrab dikalangan masyarakat Indonesia dan terutama dikalangan umat Muslim. Namun masih banyak juga yang belum mengerti tentang arti Syukron dan hanya sebatas tahu saja bahwa kata tersebut berasal dari bahasa Arab yang sering digunakan.

Perbedaan Kata Syukron dan Hamdu

Kata Syukron dan Hamdu memang dua kata yang berbeda, namun memiliki arti yang sama yaitu terima kasih atau pujian. Tentu saja yang membedakan anatara kedua kata tersebut adalah huruf dan makhrojnya serta masih ada perbedaan lainnya yaitu dari segi ilmu bahasa Arab.

Penggunaan kedua kata tersebut juga berbeda dan memiliki maqom sendiri-sendiri sehingga sudah ada tempatnya masing-masing. Kata Hamdu memang lebih banyak digunakan dalam kitab Al Qur’an dan yang paling utama adalah dipilih Allah dalam ayat pertama surat Al Fatihah.

Allah lebih memilih kata hamdu daripada kata Syukron dan selanjutnya jika digabungkan menjadi kalimat Alhamdulillahi. Kata Hamdu memiliki tingkatan yang lebih tinggi karena punya arti yaitu ungkapan pujian atau terima kasih pada satu pemberian yang diminta ataupun tidak.

Allah telah mencukupi semua kebutuhan manusia dengan alam semesta beserta isinya dan semua manusia hanya perlu berikhtiar saja. Karena banyaknya pemberian Allah tersebut, maka kita perlu mengucapkan lafadz Alhamdulillah sebagai kalimat dzikir sebanyak mungkin setiap hari.

Sedangkan kata Syukron lebih cocok digunakan hanya  ketika meminta tolong kepada orang lain dan mengucapkannya setelah pertolongan tersebut. Tentu saja kata Syukron lebih lemah karena memiliki keterbatasan pada pertolongan yang diminta saja dan kurang begitu tinggi nilainya.

Karena itulah kata Syukron tidak tepat digunakan bersama dengan kalimat Allah dalam firmanNya yang tertulis pada kitab Al Qur’an. Kalimat Alhamdulillah memang memiliki keistimewaan tersendiri dan biasanya banyak digunakan pada lafadz pembuka pada kalimat doa.

Kata Syukron lebih tepat digunakan kepada sesama manusia ketika saling tolong menolong dalam hal kebaikan dan kemanusiaan. Maka banyak orang tua yang menggunakan nama Syukron kepada anaknya agar bisa memiliki sifat berterima kasih atau balas budi kepada orang lain.

Sebuah nama memang penting sekali karena nama yang akan dipanggil setiap kali kita hidup bermasyarakat dan bercengkrama dengan orang lain. Arti Syukron adalah terima kasih dan jika ada seseorang yang memanggil nama Syukron, maka sebagai doa kepada yang memiliki nama.

Adab Menjawab Orang yang Mengucapkan Syukron

Menjawab penggemar kartun muslimah yang mengucapkan kalimat Syukron adalah termasuk ibadah muamalah sehingga tidak ada dalil dan tuntunannya. Kita bisa menjawab dengan kalimat apa saja asalkan masih berkaitan dengan kalimat Syukron seperti amin atau juga jawaban lainnya yang sesuai.

Banyak juga yang menjawab kalimat Syukron dengan kalimat Afwan padahal artinya maaf, namun karena hal ini termasuk dari ibadah muamalah, jadi tidak ada masalah. Penggunaan jawaban kalimat Afwan maksudnya adalah sama-sama karena lebih mudah untuk diucapkan.

Karena inti dari penggunaan bahasa adalah kesepakatan bersama antara individu dalam sebuah lingkungan masyarakat tertentu. Jika penggunaan sebuah bahasa telah disepakati bersama, maka bahasa tersebut termasuk sebagai kekayaan kebudayaan dan bisa menumbuhkan peradaban baru.

Bahasa adalah sebuah kebiasaan atau budaya, sehingga walaupun dalam konteks jawaban tersebut salah, namun jika sudah terbiasa maka tidak masalah. Dalam hal ini jawaban yang salah adalah kalimat Afwan untuk menjawab pengucapan Syukron sebagai ungkapan terima kasih.

Namun jika kedua orang yang terlibat pembicaraan tersebut tidak mempermasalahkannya, maka hal ini tidak akan pernah menjadi masalah. Bagi orang yang mengetahui arti bahasa Arab, mungkin saja akan mempersoalkan hal ini karena memang salah secara konteks dan bahasa.

Karena itulah jika kita tidak ingin melakukan kesalahan dalam menggunakan ucapan terima kasih tersebut, maka kita perlu mengetahui arti Syukron. Selanjutnya kita bisa mencari kata yang cocok untuk diterapkan menjadi jawaban atas ucapan kata syukron tersebut. Jazakillah wa jazakumullah khair.

Gambar Gravatar
Website Dakwah Muslimah Menerima Tulisan Dakwah Baik Fiksi maupun Non Fiksi  

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *